Senin, 27 April 2015

Kisah Cintaku Berakhir dengan Tangis

Namaku Tri Marsidah biasa dipanggil oleh temen-temen Sidah ataupun Tri, aku mempunyai pacar yang bernama Wildan. Dia pacar yang sangat aku sayangi, dia selalu menghiburku, dia sangat sayang sekali denganku begitu juga aku, aku senang sekali bisa mengenal dia.ya walaupun kami menjalin hubungan secara LDR gitu, tapi aku percaya sama dia. Setelah 2 Bulan aku berpacaran dengannya, rasa sayang aku semakin bertambah kepadanya.
Dia pernah janji sama ku untuk datang ketempatku (Banda Aceh), dan aku selalu menunggu waktu dimana dia akan datang menemuiku. Selama aku menjalin kasih sama dia aku tak pernah bisa mebuka hatiku untuk pria yang lain, hatiku tertutup erat dan aku menjaga jarak dengan lelaki lain. Begitupun dengan dia yang pernah berkata telah menutup hati untuk wanita lain. Aku senang dia berkata seperti itu.
Waktu itu bulan Februari dia memenuhi janjinya untuk datang kebanda, dan akhirnya waktu yang kunanti-nanti tiba sudah, malam itu aku dan dia bertemu, rasanya aku senang banget bisa jumpa sama dia dan rasanya tak ingin berpisah darinya. Keesokan harinya kami jalan-jalan, makan ice cream dan duduk-duduk di pantai.
Saat itu aku bener-bener bahagia, tak peduli seberapa buruknya dia, yang aku tau aku mencintainya.
Hari berikutnya kami berniat berjumpa kembali, namun musibah menimpaku, aku jatuh pingsan dan masuk Rumah sakit , aku sedih tak bisa menemuinya. hanya lewat BBM aku memberi kabarnya,, Disaat aku masuk Hospital, aku tak melihatnya datang menemuiku, dia memberi alasan bermacam-macam. Ya, akusih nggak masalah, selagi alasannya masuk akal.
dan saat itu dimana kondisi badanku masih kurang sehat, dia memberi kabar bahwa hari itu dia harus pulang kembali, disitu aku merasa sedih, aku hanya terdiam seribu bahasa, rasa-rasanya aku tak siap pisah darinya dan dalam kodisi sakit aku berusaha menemui dia, tapi apa yang dia katakan lebih membuatku sakit, dia pulang lebih awal dari yang dia katakan sebelumnya dan aku tak tau alasan kenapa dia harus pulang secepat itu. Yang aku katakan saat itu hanya "Hati-hati dijalan Sayangku, Selamat sampa tujuan..... ILove You" aku mengirim  pesan  itu dengan hati yang sedih. dan dia membalas "Makasih Syang, maafin papa ya,, Jaga Cinta kita baik-baik, Ilove You". Semalaman aku menangis, menangis karena dia yang kembali jauh dariku. Ntah apa yang buatku sedih akupun tak tau... Sesampainya dia ditempatnya kami sempat putus hubungan komikasi, BBM nya susah masuk, aku sms tak ada balasan darinya, aku call juga tak diangkat-angkat, aku kecewa, saat itu hatiku hancur, kuliah aku tak fokus hanya memikirkan dia. Keesokan harinya dia memberikan kabar padaku, dia mengatakan kalau dia sibuk membantu ayahnya dan tak memiliki waktu untuk pegang handphone + jaringan yang susah .
Karena rasa Sayangku padanya aku percaya saja apapun yang terjadi padanya aku selalu mendoakan yang terbaik untuknya, disetiap sujud aku selalu meminta pada Allah agar menjaga Cinta kami sampai nanti ...
Selang beberapa hari, aku mendapat sms dari Wildan, dia mengatakan kalau dia minta putus. Aku nggak tau mau berkata apa lagi saat dia mengirimiku pesan seperti itu, aku hanya terdiam dengan menatap pesan darinya, seolah-olah aku tak percaya dengan apa yang dia katakan. Butuh waktu yang lama untuk aku membalasnya dan akhirnya aku balas pesan dari dia yang intinya aku menerima keputusan dia, aku turuti keinginan dia tanpa bertanya alasan kenapa dia putusin aku... Aku hancur, hatiku menangis terus-menerus.. dalam fikiranku hanya penuh tanya " Mana Janji yang Dulu Kamu katakan padaku???"" Mana CINTA Suci mu yang pernah kau katakan padaku??'"" "Kenapa kau akhiri semua seperti ini??? hati dan fikiranku selalu mengomel sendiri tentang dia. Aku yang tulus mencintainya, tapi kenapa dia buat aku sedih seperti ini.. Mungkin ini yang terbaik yang Tuhan berikan untukku, pisah darinya. Sampai saat Sahabatku bertanya "Gimana hubungannya sama Wildan, Baik-baik aja kan???' kubalas "Kami udah putus, dan aku nggak tau alasan kenapa dia putusin aku, aku sedih, aku hancur,aku nggak tau harus gimana lagi, dan aku mencoba ikhlas dan sabar, InsyaAllah aku rela lepasin dia" dan Sahabatku pun mengatakan "kenapa dia seperti itu, apa ada wanita lain disana?? Sabarya beb, Ikhlasin lelaki seperti itu emang tak pantas untuk tangisin, dan jangan dendam..."" kubalas " makasih beb, aku nggak dendam kok sma dia, mungkin Tuhan sayang sama aku, karena telah menjauhkan aku dari orang yang salah!!! Thanks My best friend :*"'
dan saat itu aku mulai menjalani hari-hariku tanpanya, dia yang biasanya setiap pagi mengatakan "Selamat Pagi Cintaku :*" "Selamat Pagi Sidahku""" kini tak lagi kudapatkan darinya..
Saat aku pisah darinya, ada beberapa pria yang mencoba mendekatiku, tapi seorang Tri Marsidah hanya memandang satu titik (Wildan) .
Sungguh derita berkepanjangan dari kisah Cinta yang ku jalani ini, terlalu indah jika kukenang dengan segala apa yang telah kita jalani bersama.
Di dalam hati ini masih ada setitik harapan untuk bisa bersamamu, merajut kasih yang tak ternilai, memadu rindu yang kian membuncah. Mengapa cerita cinta yang kualami ini sangatlah pahit, terasa resah di setiap waktu ketika memori ini mengenangmu.
Semua ini masih tentangmu dan juga jalan takdirmu yang telah tercatat di lauful mahfudz bukan untukku, apalah daya dengan semua yang telah berlalu nyata di lembaran hidupmu.
Kini… diriku… hanyalah bisa memasrahkan diri pada sang Khalik, agar kuat dalam merintangi cobaan yang menusuk, menghancurkan segala segala khayalan yang telah lama kubangun bersamamu.
Aku memang harus menjauh darinya.
Melupakannya…
Rasanya ingin sekali pergi jauh entah kemana melupakan dia.
Tapi rasanya sulit.
dan Saat ini Aku masih terus berusaha melupakannya dengan semampuku...
dan semoga Allah memberikan yang terbaik untukku untuk kedepan nya nanti...

By,: Tri Marsidah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar